Informasi

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

 

Lokasi SMA Negeri 1 Bantarbolang
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan yang ingin dicapai Penerapan pembelajaran yang berbasis HOTS pada Mata Pelajaran Informatika Kelas X.10 SMA Negeri 1 Bantarbolang secara maksimal pada materi membuat jaringan lokal menggunakan model Problem Based Learning dengan paltform canva, mentimeter dan wordwall sebagai Media Pembelajaran yang Interaktif berbasis teknologi
Penulis Mu’tamar, S.Pd.
Tanggal 20 Januari 2023
Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

SMA Negeri 1 Bantarbolang Kabupaten Pemalang berdiri pada tahun 2003. Sampai saat ini sekolah kami adalah sekolah negeri satu-satunya di kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Pada kegiatan belajar mengajar 1 tahun pertama, SMA Negeri 1 Bantarbolang menggunakan gedeung Sekolah Dasar Negeri Komplek Bantarbolang, karena ditahun pertama gedung masih dalam proses pembangunan. Berlokasi di Jl. Raya Kaliryung Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Sampai saat ini tercatat memiliki jumlah 1051 Peserta didik. Terdiri dari 10 rombel dimasing-masing jenjang, total ada 30 rombel.

Sekolah ini berupaya untuk mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi yang berkembang secara dinamis. Hal ini bisa dilihat dari sarana penunjang  dalam pembelajaran yaitu Lab Komputer yang sudah menyesuaikan dengan kebutuhan yang tercantum di kurikulum. Sampai saat ini SMA Negeri 1 Bantarbolang memiliki 3 Ruang Lab Komputer, masing masing ruang berisi 32 Komputer. Tidak hanya itu, di setiap ruang sudah terpasang LCD Proyektor. Nampun untuk kegiatan pembelajaran dikelas.

Fasilitas internet dengan kapasitas 200 mbps tersedia untuk kebutuhan sekolah khususnya guru dan peserta didik untuk pembelajaran. Di beberapa titik yang strategis pun sudah terpasang akses Wifi. Namun belum semua Peserta didik bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, karena bandwith yang masih kurang menyebabkan koneksi melambat ketika banyak yang mengakses.

 

1.        Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah:

a.       Pembelajaran yang disajikan di kelas masih belum berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Hal ini terjadi karena guru belum membiasakan diri dengan pembelajaran yang berbasis HOTS.

Mandra Saragih, Habib Syukri Nasution, 2019, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Penilaian Berbasis Hots dengan menggunakan Problem Base Learning (PBL)

b.      Rendahnya pemahaman peserta didik tentang konsep HOTS baik pada pembelajaran dan peniliaiannya

Hal ini terjadi karena belum semua guru memanfaatkan Teknologi secara optimal dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut R Ramadhani, H Ansori, Y Suryaningsih – JURMADIKTA, 2021 “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Soal HOTS” (2022), merumuskan soal High Order Thinking Skill (HOTS) hendaknya menambahkan stimulus berupa teks, gambar, skenario, tabel, grafik, wacana, dialog, video, atau masalah.

 

2.      Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

a.       Agar peserta didik terbiasa dengan pembelajaran yang berbasis HOTS

b.      Meningkatkan motivasi Peserta Didik dengan memberikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, karena berkesempatan menyelidiki, menemukan, mendiskusikan hal yang baru dan mempersentasikan

c.       Memotivasi diri untuk membuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar menjadikan suasana pembelajaran yang tidak membosankan

d.      Membekali Peserta Didik dengan keterampilan abad 21, seperti :

1)        bekerjasama dalam kelompok (kolaborasi), menyampaikan gagasan-gagasan saat berdiskusi (komunikasi), critical thinking dan problem solving, inovatif

2)        Melalui pemanfaatan aplikasi mentimeter pembelajaran menjadi lebih menarik.

3)        Melalui Video dapat menampilkan bahan ajar untuk pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

4)        Melalui LKPD, prestest dan posttest dengan platform wordwall peserta didik dapat mengakses barcode yang berisi bahan-bahan ajar.

 

3.      Peran dan tanggung jawab

a.       Guru harus berupaya maksimal dalam menerapkan pembelajaran inovatif dan kreatif agar suasana kelas menjadi menarik dan menyenangkan.

b.      Guru melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif yaitu Model Based Learning dengan media Interaktif berbasis teknologi (canva, mentimeter ,wordwall, dll ) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Peserta Didik.

c.       Melakukan refleksi pembelajaran untuk perbaikan, agar pembelajaran berikutnya lebih sesuai dengan karakter peserta didik dan meminimalisir ketidaksesuaian media dan metode yang diterapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

1.      Tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan tersebut

Setelah dilakukan identifikasi masalah, eksplorasi aternatif solusi dan penentuan solusi dengan refleksi diri, wawancara rekan sejawat, wawancara pakar dan kajian literatur maka ditemukan beberapa penyebab kurangnya pengetahuan siswa tentang soal berbasis HOTS adalah :

1)      Pembelajaran yang disajikan di kelas belum berbasis HOTS

2)      Guru belum menerapkan pembelajaran yang kurang menarik

3)      Pembelajaran di  kelas masih belum menerapkan student center learning

4)      Kurangnya latihan dan penerapan soal berbasis HOTS

 

2.      Yang terlibat dalam kegiatan

1)      Kepala sekolah

2)      Guru

3)      Peserta Didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran, khususnya kelas X.10 pada Mata Pelajaran Informatika

4)      Bapak/ibu guru senior yang selalu memberikan masukan dalam bentuk kritik maupun saran

5)      Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

1.      Langkah – langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk menghadapi tantangan

a.      Pemilihan model pembelajaran yang inovatif

Berdasarkan kajian literatur dan wawancara solusi yang dipilih adalah Guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah /Problem Based Learning (PBL). Model PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan Peserta Didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga Peserta Didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Model pembelajaran Problem Based Learning meiliki 5 sintaks diantaranya adalah :

1.   Tahap orientasi Masalah

2.   Tahap mengorganisasikan Peserta Didik

3.   Tahap membimbing penyelidikan individual dsn kelompok

4.   Tahap pengembangan dan penyajian hasil karya

5.   Tahap menganalisis dan mengevaluasi

 

b.      Pemilihan media pembelajaran

1.      Guru menggunakan media pembelajaran yang kekinian/modern dengan menggunakan canva untuk menyampaikan paparan materi

2.      Guru menggunakan media interaktif berbasis teknologi seperti mentimeter, wordwall dan Video

3.      Guru membuat LKPD berbasis kontekstual . LKPD salah satu media belajar berupa lembaran-lembaran yang berisi aktivitas Peserta Didik. Konten LKPD tersebut dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata Peserta Didik, sehingga mereka dapat mengetahui penerapan materi jaringan komputer lokal dalam kehidupan sehari-hari.

LKPD yang dibuat ada 2 jenis, yang pertama adalah LKPD Mandiri yang berisi seputar resmue kegiatan pembelajaran dengan menemukan solusi dari permasalahan dan yang ke-2 adalah LKPD Kelompok yang berisi hasil dari pengamatan yang telah dilakukan didalam kelompok.

4.      Guru menggunakan mentimeter untuk curah pendapat. Dengan media ini peserta didik bisa memberikan tanggapan/ jawaban terhadap masalah yang di sampaikan oleh guru

5.      Guru memanfaatkan aplikasi youtube untuk penyampaian materi/bahan ajar. Dengan Youtube peserta didik bisa mencari sebuah informasi terhadap masalah yang akan di selesaikan. Dengan video, materi lebih mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik  .

6.      Guru membuat assesment pembelajaran dengan memanfaatkan platform wordwall yang tentunya lebih menyenangkan bagi peserta didik

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

1.      Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan

a.      Dampak untuk Peserta Didik

1)      Membuat Peserta Didik merasa bersemangat saat pembelajaran karena peserta didik dituntut untuk akftif dengan adanya problem yang harus diselesaikan baik yang tertuang di LKPD Mandiri maupun LKPD Kelompok

2)      Membuat Peserta Didik merasa tertantang untuk menyelidiki suatu masalah dan saling berkolaborasi memecahkan masalah tersebut saat melakukan diskusi kelompok

3)      Peserta Didik berani mempresentasikan hasil diskusinya dan mampu menampilkan hasil diskusinya dengan baik

4)      Peserta Didik bisa memahami materi dengan baik dan lebih mengena

5)      Respon Peserta Didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat baik, dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran Peserta Didik menyatakan bahwa pembelajaran menyenangkan,

6)      Peserta Didik lebih termotivasi, aktif mengikuti pembelajaran dan media pembelajarannya juga menarik.

 

b.      Dampak untuk Guru

1)      Guru menjadi bersemangat berinovasi dengan terus belajar dan menerapkan pengetahuan tentang model, metode dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan Peserta Didik.

2)      Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan inovatif berbasis teknologi

 

2.      Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?

Mengapa?

Hasil dari aksi dan langkah – langkah yang telah dilakukan adalah cukup efektif, dimana penggunaan media, metode dan model pembelajaran oleh guru telah berdampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar dan pengetahuan tentang konsep pembelajaran maupun peniliaian berbasis HOTS. Selain itu, penggunaan model pembelajaran PBL metode berdiferensiasi proses membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

 

3.      Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

a.       Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung sekali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

b.      Respon teman sejawat positif dan tertarik untuk ikut

mempraktekkan pembelajran inovatif berbasis IT

c.       Peserta Didik sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran karana banyak hal-hal baru yang menarik dan bervariasi

 

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:

a.       Dukungan dan bimbingan dari dosen dan guru pamong yang selalu memberikan masukan positif

b.      Dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat yang turut membantu dalam mempersiapkan alat untuk merekam proses pembelajaran

c.       Dukungan dari teman sejawat yang memberi semangat untuk terus belajar dan berusaha

d.      Dukungan dari para guru senior yang selalu memberikan motivasi, semangat dan masukan baik dalam bentuk kritikan maupun saran

e.       Dukungan dari Peserta Didik yang memberi motivasi serta saran yang mendukung pembelajaran ini

 

Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan:

a.       pada saat melakukan pembelajaran terkendala sinyal atau jaringan internet sekolah yang belum maksimal.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut:

a.       Guru harus lebih kreatif dalam memilih model dan media yang cocok dengan karakteristik materi dengan memperhatikan kebutuhan Peserta Didik agar pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami, dan menarik bagi Peserta Didik

b.      Guru harus senantiasa memiliki motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri secara profesional dengan mengikuti perkembangan Peserta Didik dan juga dengan tidak melewatkan seminar/pelatihan baik yang diadakan pihak sekolah maupun yang di adakan pusat melalui seminar/webiner secara daring.

c.       Guru harus menjadi contoh yang baik sebagai pembelajar sepanjang hayat.

SMANBA ASRI – Attitude, Smart, Religius & Integritas